Bruno Mars
Diberdayakan oleh Blogger.

RSS

DURBUY, BELGIA KOTA KECIL NAN INDAH



DURBUY, BELGIA KOTA TERKECIL DI DUNIA


"Di hari biasa, kota mini ini seperti 'pingsan'. Baru di akhir pekan, denyut kehidupan kota terasa."


KASTIL DAN TAMAN TUA
Kota ini berada kurang lebih 120 km dari Brussel, ibu kota Belgia, dengan melewati beberapa pertanian jagung dan peternakan sapi. 
Di sana ada sebuah sungai yang bernama Sungai Ourthe. Di tepi sungai Ourthe, terdapat rumah sewaan Maison de Durbuy. Selain itu, di tepi sungai juga terdapat sebuah kastil tua yang di bangun tahun 1628, beranama Castle d'Ursel. Pada 1880, keluarga Ursel merenovasi kastil ini dan tetap terlihat cantik hingga kini.


Di dekat kastil, ada taman yang terkenal sejak abad ke-17, yaitu Topiaires Park, hasil karya Albert Navez. Inilah taman terbesar di Eropa, bahkan di dunia. Di dalam Topiaires Park, tumbuh-tumbuhan ditata, dipangkas, dan dibentuk sedemikian rupa menjadi 'patung berbentuk sosok manusia, hewan, dan benda lain. Meliputi area seluas 10.000 m2, ditempat ini dapat ditemukan lebih dari 250 figur. Beberapa pohon telah berumur lebih dari 120 tahun.
'Patung' tanaman disini khusus di buat untuk dipersembahkan kepada seseorang yang dianggap berjasa. Di beberapa area terdapat petak kosong. Petak itu disediakan untuk 'patung' yang baru lagi. Untuk menikmati taman, pengunjung membayar tiket seharga 4.50 euro (sekitar Rp.60.000).





MENELUSURI RELUNG KOTA
BELVEREDE
Dari rumah sewaan Maison de Durbuy menuju ke  pusat kota Durbuy hanya memakan waktu 10 menit berjalan kaki. Ada berbagai rute berjalan kaki, yang dapat dipilih berdasarkan panjang rutenya, dari 1 km hingga 10,7 km mulai dari kota hingga menyusuri sungai dan hutan. Atau, bila tidak ingin kelelahan, tetapi ingin mengelilingi Durbuy, disediakan kereta kuda yang juga kuno, untuk mengantar para turis.
'Bouncle de Durbuy' salah satu rute dengan jarak tempuh 5.6 km. Pada rute ini kita bisa melihat sungai, hutan sampai melihat Durbuy dari ketinggian, di sebuah tempat bernama Belverede. Di bawah sana, kastil, gereja, pusat keramaian, hingga sungai Ourthe, terlihat seperti gambar dalam lukisan. Jalan-jalan disini terbuat dari bebatuan, keadaan ini tetap dipertahankan seperti bentuk aslinya di abad pertengahan. Karena bentuk bebatuan ini yang mirip kepala anak kecil, batuan ini dikenal dengan nama Kinderkopjes, alias kepala anak-anak.
Bangunan dan gedung-gedung di sini umumnya bergaya arsitektur abad ke-15-17. Banyak halaman rumah pendududuk di fungsikan sebagai tempat berjualan. Kota ini, terutama di musim panas termasuk tujuan wisata populer.
Kembali ke 'pintu gerbang' kota Durbuy,  kita dapat memandangi sebuah jembatan, yang di bagian bawahnya terdapat taman Glass Carpet. Rupanya, di sinilah kegiatan masyarakat Durbuy berpusat. Tempat ini menjadi pusat informasi, transportasi, kafe, dan hotel.





MEMBELI STATUS KOTA
Kota yang mengklaim dirinya sebagai The Smallest City In The World ini berdiri pada 1078 dan luasnya hanya 156,61 km2. Dilihat dari luasnya, kota ini sebetulnya sangat kecil untuk disebut kota. Namun, zaman dahulu, status kota bisa dibeli. Kota ini dulunya merupakan pusat perindustrian, maka permohonan status kota pun diberikan oleh John 1, Count of Luxembourg pada 1331.
Sebagian masyarakat Durbuy berkerja di sektor pariwisata, seperti hotel, restoran, toko, dan biro perjalanan. Pada musim panas, tempat ini akan dipenuhi ribuan turis. Namun ketika musim dingin, banyak penduduk Durbuy memilih menetap sementara waktu di tempat hangat.
Seperti umumnya, keadaan jalanan di Belgia tidak terlalu bersih. Situasi di kota ini juga sama. Pengguna kendaraan juga seperti pengguna kendaraan di Indonesia, sedikit ngawur. Bahasa dan rambu jalan menggunakan bahasa Prancis. Tetapi umumnya, masyarakat Belgia menggunakan 3 bahasa. Penduduk bagian utara menggunakan bahasa Belanda, bagian selatan menggunakan bahasa Prancis, dan bagian timur berbahasa Jerman.


BERKAYAK DI SUNGAI DINGIN
Meski tak luas, Durbuy menyediakan berbagai macam fasilitas, pemandangan, dan atraksi yang menarik bagi wisatawan. Salah satunya adalah Place de Hanyu, sebuah dinding batu yang terbentuk dari rangkaian lapisan kapur. Dinding ini terbentuk karena pergeseran lempeng kerak bumi yang kemudian patah dan membentuk kubah. Tempat ini terbentuk tahun 1700-an.
Sejujurnya, dinding ini sendiri tidak terlalu menarik, tetapi cara mereka mengemas taman ini yang membuat mengagumkan. Mereka mengalirkan sebuah sungai kecil di tempat itu, dilengkapi dengan sebuah air mancur. Ada pula tempat beristirahat yang sangat bersih.
Untuk menghabiskan waktu, kita bisa menyewa sebuah kayak, menyusuri sungai Ourthe. Disepanjang aliran sungai kita akan melewati camping area. Tampak berjajar puluhan caravan serta beberapa sapi yang sedang minum air sungai. Ada beberapa kegiatan yang ditawarkan biro perjalanan. Dari berkuda, arung jeram, hingga panjat.
 
SUNGAI OURTHE



WEEKEND  YANG HANGAT
Keadaan pada hari-hari weekend, sangat berbeda dengan keadaan di hari-hari kerja. Di saat weekend jalan-jalan penuh lalu-lalang kendaraan bermotor yang membuat bising. Para pengunjung memenuhi kafe, hingga ke terasnya. Penduduk kota seolah tumpah di jalanan, menghabiskan waktu dengan minum kopi, bir dan sandwich.
Di kafe-kafe tersebut, dijual makanan khas Belgia bernama friteries. Makanan khas Belgia memang kentang goreng dengan rasa berbeda, karena pilihan sausnya yang beragam. Di Belanda dan Belgia bagian utara, masyarakat menyebutnya dengan friet, sedangkan di Durbuy disebut friteries.
Jika dihari kerja kita bisa mendapatkan makanan dengan cepat, saat weekend kita harus antri panjang untuk bisa menikmati friteries.
Selain itu, Durbuy juga terkenal dengan produk cake dan selai yang merupakan produk rumahan. Salah satu selai yang terkenal adalah confiture, sedangkan cake yang terkenal adalah kruidkoek yang mempunyai teksture agak keras, dengan kismis gua, plus cita rasa jahe.
Masyarakat mulai membuka rumah mereka untuk berjualan, mulai dari souvenir, baju, syal, hingga jaket musim dingin. Di tempat parkir tampak puluhan kendaraan dan sepeda motor besar, dari Belanda, Jerman, dan Belgia berjajar. Di akhir pekan, denyut kota Durbuy begitu terasa.





INFO:
  1. Menuju Durbuy, Anda perlu terbang menuju kota besar terdekat. Misalnya, Waalwijk  di Belanda atau Brussel, Belgia. Lalu, melanjutkan perjalanan dengan mobil sekitar 2 jam.
  2. Peta dan buku petunjuk mudah diperoleh di pusat informasi, di daerah Glass Carpet. Harganya 1,5 euro (sekitar Rp.20.000).
  3. Waktu kunjungan terbaik adalah pada musim semi (sekitar April), karena bisa melihat bunga-bunga sedang mekar. Sedangkan di musim panas (sekitar Juni-Agustus), Anda bisa mencoba kegiatan outdoor.
  4. Jumlah penduduk Durbuy tercatat 10.633
  5. Bahasa yang lebih sering digunakan di Durbuy adalah bahasa Prancis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

thank nice infonya, silahkan kunjungi website kami http://bit.ly/2NlzJZM

Posting Komentar