Bruno Mars
Diberdayakan oleh Blogger.

RSS

PRAKTIKUM BIOLOGI: MENGAMATI JAMUR DAN HIFA



I.  JUDUL :
JAMUR



II. Tujuan:                          
Mengamati bentuk jamur dan hifa.


III. Alat dan bahan :
1.     Roti berjamur
2.     Tempe baru
3.     Mikroskop
4.     Gelas kimia
5.     Kaca objek
6.     Pipet
7.     Tissue
8.     Tusuk gigi                     


IV. Cara kerja:
1.     Ambilah benang hifa pada tempe baru dan roti berjamur yang sudah di bawa.
2.     Letakkan pada kaca objek.
3.     Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x.
4.     Gambarkan hasil pengamatan.
5.     Bandingkan dengan pengamatan kelompok lain.
6.     Buatlah laporan sebagai tugas.

V. Pertanyaan:
1.     Apa perbedaan hasil pengamatan pada tempe dan roti?

IV. DASAR TEORI

Jamur atau fungi diklasifikasikan terpisah dari tumbuhan oleh Robert H. Whittaker, karena jamur memiliki karakteristik yang berbeda dengan tumbuhan. Karakteristik jamur, antara lain :
·         Eukariotik
·         Uniseluler atau multiseluler
·         Mikroskopis dan makroskopis
·         Tidak memiliki klorofil, sehingga hidupnya secara heterotrof (saprofit atau parasit)
·         Dinding sel tersusun dari zat kitin.
·         Tubuhnya terdiri dari filamen yang menyusun menjadi hifa dan misellium.
·         Habitatnya adalah di tempat yang lembap.

Klasifikasi jamur berdasarkan reproduksi seksualnya dibedakan menjadi empat filum, yaitu :

Divisi
Ciri-ciri
Zygomycota
Hifa tak bersekat. Tubuh tersusun dari stolon, rizoid, dan sporangiofor. Tidak memiliki tubuh buah. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan zigospora. Sebagai saprofit makanan sisa /tumbuhan sisa /hewan, sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan, menguntungkan bagi lumut kerak.
Ascomycota
Hifa bersekat. Sebagian membentuk tubuh buah seperti mangkuk, bulat, atau lonjong, ada pula yang tidak membentuk tubuh buah (Neurospora crassa). Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara askospora. Habitat di tanah lembap, sisa-sisa organisme, sebagai parasit tumbuhan dan hewan laut, bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak.
Basidiomycota
Hifa bersekat. Makroskopik. Memiliki tubuh buah berbentuk payung atau kuping dan memiliki bilah-bilah yang menghasilkan spora basidium. Ada yang meimiliki struktur seperti batang. Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara basidiospora. Sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi membentuk mikoriza.
Deuteromycota
Hifa tak bersekat. Anggotanya belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Pengubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesies. Contoh : jamur oncom sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya bernama Monila sitophila, setelah diketahui bahwa jamur oncom berreproduksi seksual dengan cara menghasilkan askospora, maka dikelompokan menjadi filum Ascomycota dan diubah namanya menjadi Neurospora crassa.




V. Hasil pengamatan

1.    Jamur Pada Roti Basi (Rhizopus stolonifer )

Kami melakukan pengamatan pada roti yang telah basi dan terlihat jamur-jamur yang telah tumbuh pada roti itu, yang kami lihat yaitu benang-benang halus dan serat-serat yang dalam jamur disebut hifa. Memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora).

Kingdom  : Plantae
Divisio     : Zygomycota
Classis     : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia    : Mucoraceae
Genus     : Rhizopus
Spesies    : Rhizopus stolonifer
              Rhizopus stolonifer  merupakan jamur yang hidup pada roti, biasanya berwarna biru kehitam-hitaman, mempunyai maselium yang luas, bercabang-cabang, tak bersepta, miselium yang tak bersepta dan berinti banyak disebut sonosit. Septanya dibentuk pada batas alat-alat reproduksi seperti sporangium, gametangium, juga terbentuk pada miselium tua. Miselium sering membentuk rhizoid. Sporangium dari hifa yang mendukungnya terpisah oleh satu sekat, yang menonjol kedalam sporangium; tonjolon ini dinamakan kolumela.


2.      Jamur Pada  Tempe (Rhizopus oryzae)

Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna hitam, terdapat cabang- cabang yang berupa hifa-hifa yang banyak, dan diujung hifa ada sporangium yaitu sebagai kotak spora.

Rhizopus oryzae memiliki tiga tipe hifa, yaitu :
    a.   Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan subtrat.
    b.  Rizoid, hifa yang menembus subtrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap    makanan.
     c.   Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan subtrat dan memilikisporangium globuler di ujungnya.

Reproduksi Rhizopus oryzae secara aseksual dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan cara konjugasi.





     VI. KESIMPULAN

1.         Jamur (fungi) merupakan eukariot dan tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrofik. Sebagian jamur ada yang bersifat saprofit dan parasit pada tumbuhan lain.
2.         Jamur berkembang biak dengan baik dengan membentuk spora. Jamur mempunyai beraneka ragam bentuk, dari yang sangat sederhana hingga yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
3.         Pengklasifikasian jamur berdasarkan atas sporanya.
4.         Jamur memiliki peranan bagi kehidupan, baik yang bermanfaat atau pun yang merugikan.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar